CIREBON, sorotbandung.com
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Swadaya Gunung Jati (FEB UGJ) Cirebon terus membuktikan diri sebagai fakultas yang progresif dan visioner. Melalui program “FEB UGJ Go International”, fakultas ini membuka jalan bagi mahasiswanya untuk meraih pengalaman global, mulai dari magang kerja di Jepang hingga Summer School di Malaysia.
Langkah internasional ini secara resmi ditandai dengan pelepasan delapan mahasiswa FEB UGJ pada Kamis (16/10/2025) di Kampus I UGJ Cirebon. Acara penuh kebanggaan ini dipimpin langsung oleh Rektor UGJ, Prof Dr Achmad Faqih, didampingi Dekan FEB, Dr Acep Komara MSi, serta Wakil Dekan I, Moh Yudi Mahadianto SE MM MPM CAP CTT ACPA.
Dalam sambutannya, Rektor UGJ Prof Dr Achmad Faqih menyampaikan apresiasi tinggi terhadap inovasi dan semangat internasionalisasi FEB UGJ.
“Ini kesempatan luar biasa. Jepang dikenal sebagai negara dengan kedisiplinan dan etos kerja tinggi. Mahasiswa FEB UGJ berkesempatan untuk belajar langsung di lingkungan kerja profesional internasional, sekaligus memperkenalkan kualitas sumber daya muda dari Cirebon kepada dunia,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa kegiatan ini tidak sekadar menjadi pengalaman magang, melainkan bagian dari komitmen UGJ untuk menyiapkan lulusan yang tangguh, adaptif, dan berdaya saing global.
“Mahasiswa yang berangkat hari ini adalah mereka yang terpilih. FEB UGJ telah menunjukkan kelasnya sebagai fakultas dengan daya saing internasional. Tahun ini saja, kami telah membuka program perkuliahan internasional yang menjadi tonggak penting bagi transformasi UGJ ke arah global university,” tambah Prof Faqih.
Sementara itu, Dekan FEB UGJ, Dr Acep Komara MSi, menjelaskan bahwa tiga mahasiswa FEB akan menjalani magang kerja selama 12 bulan di perusahaan logistik terkemuka Jepang, Seiwa Wex Co Ltd.
Mereka adalah M Septian Arya Permana (Akuntansi, Semester 5), Maulana Iqbal N (Manajemen, Semester 7), dan Muhamad Francisko Umam Safuro Ganti (Akuntansi).
“Sebelum berangkat, mereka telah melalui proses seleksi yang ketat, baik administratif, fisik, maupun kemampuan bahasa. Bahkan, selama tiga bulan terakhir mereka mendapat pembekalan bahasa dan budaya Jepang langsung dari perwakilan perusahaan,” ungkap Dr Acep.
Menariknya, masa magang yang awalnya hanya enam bulan kini diperpanjang menjadi satu tahun karena permintaan langsung dari pihak perusahaan. Selama periode tersebut, mahasiswa akan mendapatkan konversi akademik setara 40 SKS dan kompensasi Rp12–15 juta per bulan dengan sistem kerja profesional lima hari seminggu.
“Total ada 62 mahasiswa FEB yang lolos seleksi magang ke Jepang, namun keberangkatannya dilakukan secara bertahap. Ini adalah tahap kedua setelah tahap pertama sukses diberangkatkan bulan lalu,” imbuhnya.
Selain ke Jepang, lima mahasiswa FEB UGJ juga siap menimba ilmu di luar negeri melalui program Summer School di Universiti Tun Hussein Onn Malaysia (UTHM) yang berlangsung 18–30 Oktober 2025.
Mereka adalah Aisyah Ariani (Akuntansi, Semester 7), Fidela Agatha (Manajemen, Semester 7), Nicky Adelaide Ames (Akuntansi, Semester 3), Muhammad Husni Ardine Eldziesyah (Manajemen, Semester 3), dan Nawal Vikanie (Manajemen, Semester 3).
Program ini dirancang sebagai short course internasional yang berisi kuliah akademik, seminar, pelatihan pengembangan diri, serta pengenalan budaya lintas negara.
“Mahasiswa yang ikut program ini telah melalui seleksi dengan IPK minimal 3,0 dan kemampuan bahasa Inggris yang baik,” jelas Wakil Dekan I FEB UGJ, Moh Yudi Mahadianto.
Ia menambahkan, program magang luar negeri dan Summer School ini sepenuhnya sejalan dengan Permendikbudristek Nomor 63 Tahun 2024 tentang penyelenggaraan magang mahasiswa.
“Status mereka bukan pekerja migran, tetapi mahasiswa yang sedang menjalankan program akademik internasional. Ini bentuk nyata Merdeka Belajar di level global,” tegas Yudi.
Langkah berani FEB UGJ ini menjadi bukti nyata bahwa kampus di daerah pun mampu menembus batas dunia. Melalui kerja sama strategis dengan perusahaan dan universitas luar negeri, FEB UGJ membangun ekosistem pendidikan yang berorientasi global tanpa meninggalkan nilai-nilai lokal dan humanis.
Dr H Acep Komara M.Si menegaskan, dengan semangat “FEB UGJ Go International”, kampus ini terus berkomitmen untuk mencetak generasi muda yang tidak hanya unggul dalam teori, tetapi juga tangguh menghadapi tantangan dunia nyata.
“Kami ingin mahasiswa FEB menjadi duta kampus dan duta bangsa. Dari Cirebon, mereka membawa semangat untuk belajar, bekerja, dan menginspirasi dunia,” pungkas Dr Acep Komara penuh harap. (din)