SERIKAT PEKERJA NASIONAL ADAKAN KONGRES VIII UNTUK MENENTUKAN DIANTARA 9 BCKU

sorotbandung.com

Bertempat di Hotel Grand Asrilia Kota Bandung, baru baru ini diselenggarakan acara pembukaan Kongres VIII Serikat Pekerja Nasional. Tema dari Kongres ini adalah “Membangun Densitas dan Kekuatan Organisasi Untuk Mewujudkan Upah Minimum Nasional Yang Berkeadilan Serta Reformasi Perburuhan Menuju Terwujudnya Jaminan Sosial Semesta Sepanjang Hayat”. Kongres ini dihadiri oleh sekitar 550 delegasi, peninjau dan tamu undangan.

Sedikit pengertian “Kongres” adalah badan utama
pembuat keputusan dari IG Metall yang bertemu sekali setiap empat
tahun. Untuk setiap 5.000 ang-
gota, satu delegasi dipilih untuk
memilih kedua komite eksekutif
dari IG Metall dan Komite Banding. Kongres membuat keputusan
mengenai anggaran dasar dan
mendefinisikan kebijakan serikat
pekerja. Kongres memeriksa
laporan kegiatan yang diserahkan
oleh komite eksekutif dan komite
banding serta memberikan otoritas penerbitannya.
Komite Eksekutif,
Komite ini terdiri dari seorang Presiden, Wakil Presiden, Bendahara Federasi, empat orang pekerja tetap dan 29 pekerja tidak tetap. Tugas utama komite eksekutif adalah untuk mengimplementasikan keputusan kongres yang mencakup berakhirnya perjanjian kerja
bersama, membuat keputusan mengenai pengambilan suara sebelum pemogokan serta pemogokan itu sendiri.
Komite Pusat
adalah badan tertinggi pembuat keputusan yang bertugas

Untuk kesempatan pada Kongres VIII SPN ini, para tamu undangan yang hadir terdiri dari perwakilan federasi Serikat Buruh Jepang UA Zensen yang diwakili Katsutoshi Makano, perwakilan Mitra kerjasama Serikat Pekerja BBTK, Sekretaris Industri ALL Asia Tenggara Ramon, Presiden KSPI Said Iqbal dan para pimpinan federasi dan konfederasi SP/SB di Indonesia.

Ketua Umum DPP SPN Djoko Heriyono dalam sambutannya mengajak agar semua anggota SPN saling bersolidaritas dan mensukseskan Kongres VIII SPN.

Menurut Sekertaris Umum Serikat Pekerja Nasional, Ramidi, “ini adalah perwujudan kerja orang-orang yang mengerjakan suatu pekerjaan di perusahaan. Sedangkan SPN sendiri sudah ada sejak tahun 1973, dengan nama lain yang juga adalah serikat atau persatuan pekerja antara lain buruh pabrik”. Sudah dilaksanakan 8 kali agenda 5 tahun, Kongres ke – 8 ini akhirnya dilaksanakan di Hotel Asrilia Bandung dengan jumlah peserta 550 delegasi dari seluruh SPN di Indonesia. Berarti usia Serikat Pekerja Nasional ini sudah berumur lebih dari 40 tahun sejak didirikan”, jelas Ramidi kepada sorotbandung.com

Kongres SPN ini berlangsung dari 4 – 6 Januari 2024 dengan agenda utama menentukan AD/ART, Program Kerja dan Rekomendasi serta Ketua Umum dan pengurus DPP SPN periode 2024-2029. Selain itu telah lolos verifikasi ada 6 calon Ketua Umum yang akan dipilih dan dilantik 6 Januari 2024 diantaranya ada 9 Bakal Calon Ketua Umum (BCKU) dalam Kongres VIII ini yaitu, Djoko Heriyono, S.H, Ramidi, Iwan Kusmawan, S.H, Sumiyati, S.H, Sugianto, S.H, Dadan Sudiana, Asep Saepulloh, S.H, M.H, Puji Santoso, S.H dan Nuryanto, S.H. Dalam proses selanjutnya 3 BCKU menyatakan tidak bersedia mengikuti proses selanjutnya yaitu, Dadan Sudiana, Sugianto dan Nuryanto menyatakan tidak bersedia dicalonkan sehingga pimpinan sidang menetapkan 6 calon Ketua Umum.

Bandung, Kongres VIII Serikat Pekerja Nasional (SPN) yang berlangsung dari 4-6 Januari 2023 salah satu agenda pentingnya adalah memilih Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) SPN.

Dalam proses pemilihan yang dihadiri oleh 462 delegasi tersebut akhirnya menghasilkan perolehan suara sebagai berikut:

  1. Iwan Kusmawan, S.H 189 suara
  2. Asep Saepulloh, S.H, M.H 109 suara
  3. Djoko Heriyono, S.H 91 suara
  4. Puji Santoso, S.H 43 suara
  5. Ramidi, 18 suara
  6. Sumiyati, 3 suara
    Dan suara tidak sah 8.

Dengan demikian Iwan Kusmawan, S.H terpilih sebagai Ketua Umum DPP SPN periode 2024-2029.

Sumber. : wawancara
Reporter : ywinda

SERIKAT PEKERJA NASIONAL ADAKAN KONGRES VIII UNTUK MENENTUKAN DIANTARA 9 BCKU
sorotbandung.com

Bertempat di Hotel Grand Asrilia Kota Bandung, Jawa Barat, diselenggarakan acara pembukaan Kongres VIII Serikat Pekerja Nasional. Tema dari Kongres ini adalah “Membangun Densitas dan Kekuatan Organisasi Untuk Mewujudkan Upah Minimum Nasional Yang Berkeadilan Serta Reformasi Perburuhan Menuju Terwujudnya Jaminan Sosial Semesta Sepanjang Hayat”. Kongres ini dihadiri oleh sekitar 550 delegasi, peninjau dan tamu undangan.

Sedikit pengertian “Kongres” adalah badan utama
pembuat keputusan dari IG Metall yang bertemu sekali setiap empat
tahun. Untuk setiap 5.000 ang-
gota, satu delegasi dipilih untuk
memilih kedua komite eksekutif
dari IG Metall dan Komite Banding. Kongres membuat keputusan
mengenai anggaran dasar dan
mendefinisikan kebijakan serikat
pekerja. Kongres memeriksa
laporan kegiatan yang diserahkan
oleh komite eksekutif dan komite
banding serta memberikan otoritas penerbitannya.
Komite Eksekutif,
Komite ini terdiri dari seorang Presiden, Wakil Presiden, Bendahara Federasi, empat orang pekerja tetap dan 29 pekerja tidak tetap. Tugas utama komite eksekutif adalah untuk mengimplementasikan keputusan kongres yang mencakup berakhirnya perjanjian kerja
bersama, membuat keputusan mengenai pengambilan suara sebelum pemogokan serta pemogokan itu sendiri.
Komite Pusat
adalah badan tertinggi pembuat keputusan yang bertugas

Untuk kesempatan pada Kongres VIII SPN ini, para tamu undangan yang hadir terdiri dari perwakilan federasi Serikat Buruh Jepang UA Zensen yang diwakili Katsutoshi Makano, perwakilan Mitra kerjasama Serikat Pekerja BBTK, Sekretaris Industri ALL Asia Tenggara Ramon, Presiden KSPI Said Iqbal dan para pimpinan federasi dan konfederasi SP/SB di Indonesia.

Ketua Umum DPP SPN Djoko Heriyono dalam sambutannya mengajak agar semua anggota SPN saling bersolidaritas dan mensukseskan Kongres VIII SPN.

Menurut Sekertaris Umum Serikat Pekerja Nasional, Ramidi, “ini adalah perwujudan kerja orang-orang yang mengerjakan suatu pekerjaan di perusahaan. Sedangkan SPN sendiri sudah ada sejak tahun 1973, dengan nama lain yang juga adalah serikat atau persatuan pekerja antara lain buruh pabrik”. Sudah dilaksanakan 8 kali agenda 5 tahun, Kongres ke – 8 ini akhirnya dilaksanakan di Hotel Asrilia Bandung dengan jumlah peserta 550 delegasi dari seluruh SPN di Indonesia. Berarti usia Serikat Pekerja Nasional ini sudah berumur lebih dari 40 tahun sejak didirikan”, jelas Ramidi kepada sorotbandung.com

Kongres SPN ini berlangsung dari 4 – 6 Januari 2024 dengan agenda utama menentukan AD/ART, Program Kerja dan Rekomendasi serta Ketua Umum dan pengurus DPP SPN periode 2024-2029. Selain itu telah lolos verifikasi ada 6 calon Ketua Umum yang akan dipilih dan dilantik 6 Januari 2024 diantaranya ada 9 Bakal Calon Ketua Umum (BCKU) dalam Kongres VIII ini yaitu, Djoko Heriyono, S.H, Ramidi, Iwan Kusmawan, S.H, Sumiyati, S.H, Sugianto, S.H, Dadan Sudiana, Asep Saepulloh, S.H, M.H, Puji Santoso, S.H dan Nuryanto, S.H. Dalam proses selanjutnya 3 BCKU menyatakan tidak bersedia mengikuti proses selanjutnya yaitu, Dadan Sudiana, Sugianto dan Nuryanto menyatakan tidak bersedia dicalonkan sehingga pimpinan sidang menetapkan 6 calon Ketua Umum.

Bandung, Kongres VIII Serikat Pekerja Nasional (SPN) yang berlangsung dari 4-6 Januari 2023 salah satu agenda pentingnya adalah memilih Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) SPN.

Dalam proses pemilihan yang dihadiri oleh 462 delegasi tersebut akhirnya menghasilkan perolehan suara sebagai berikut:

  1. Iwan Kusmawan, S.H 189 suara
  2. Asep Saepulloh, S.H, M.H 109 suara
  3. Djoko Heriyono, S.H 91 suara
  4. Puji Santoso, S.H 43 suara
  5. Ramidi, 18 suara
  6. Sumiyati, 3 suara
    Dan suara tidak sah 8.

Dengan demikian Iwan Kusmawan, S.H terpilih sebagai Ketua Umum DPP SPN periode 2024-2029.

Sumber. : wawancara
Reporter : ywinda

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *