Robby Maulana Dzulkarnaen : Analogi “ Pengusaha Pencak Silat “ adalah Pengusaha Nakal Menyinggung Para Pesilat Indonesia

BANDUNG sorotbandung.com

Pernyataan Menteri Investasi Bahlil saat meluncurkan sistem perizinan online terpadu atau Online Single Submission (OSS) Berbasis Risiko, yang menganalogikan “Pengusaha Pencak Silat” adalah Pengusaha nakal, jelas telah menyinggung para pesilat, serta ketidaktahuan Pa Mentri tentang Pencak Silat itu sendiri.

Pencak Silat sebagai warisan budaya Indonesia yang sejak lama telah mendunia sebagai ilmu beladiri yang kaya dengan tehnik-tehnikna yang unik juga sarat dengan filosofi kehidupan, tentang harmonisasi keindahan adalah sebagai asset negri sebagai kearifan lokal, para pesilat juga ikut andil besar dalam memerdekan bangsa ini.

Hal tersebut diungkapkan Robby Maulana Dzulkarnaen ( Kang Robby ) Ketua Umum Paguyuban Sundawani Wirabuana juga sebagai Koordinator Bidang Sosial dan Budaya ICMI Orwil Jawa Barat, dengan adanya pernyataan Pak Bahlil membuat nama Pencak Silat menjadi konotasi negatif. Padahal, seni bela diri yang satu ini bisa mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.

Lebih lanjut Kang Robby menjelaskan Pencak Silat juga telah disahkan menjadi warisan budaya tak benda oleh UNESCO, untuk mendapatkan predikat itu pun membutuhkan perjuangan yang sangat besar.

Robby juga meminta Pak Menteri Bahlil jangan melupakan sejarah bahwa Pencak Silat ikut turut menghantarkan kemerdekaan kita dalam melawan penjajah” tegasnya.

“Jadi sebaiknya sebagai seorang mentri mempelajari dulu ketika akan memakai istilah apalagi istilah menunjukan hal yang negatif”, tegas Kang Robby.

Sementara itu Tokoh Pesilat Jawa Barat salah seorang sesepuh Gagak Lumayung Ua Nasti Permana menyatakan. Saya sebagai praktisi dan pecinta Pencak Silat sungguh terpukul apabila budaya asli bangsa yang telah mengharumkan nama bangsa ini dikonotasikan sebagai hal yang negatif,” kata Ua Nasti .

Pak Menteri, Pencak Silat bukan hanya sekedar beladiri, berkelit, dan lainnya. Tapi, juga ada nilai budi pekerti luhur, norma budaya santun, juga ada nilai ksatria, dan cinta negara di dalamnya. Maka sangat tidak elok apabila Pencak Silat disamakan dengan sifat pengusaha nakal, tegas tokoh Gagak Lumayung ini.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *