Rektor UIN Sunan Gunung Djati (SGD) Bandung, Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si., melakukan Pelepasan Kuliah Kerja Nyata Dari Rumah (KKN DR) Berbasis Pemberdayaan Masyarakat (SISDAMAS) 2021 yang dilakukan melalui telekonferensi aplikasi zoom dan disiarkan secara langsung pada kanal Youtube LP2M UIN SGD Bandung, Senin (02/08/2021).
Rektor mengajak seluruh civitas akademika UIN SGD untuk terus bersyukur kepada Allah SWT atas nikmat yang telah diberikan. Meski dalam suasana wabah corona, masih bisa melakukan kegiatan.
“Hari ini LP2M melakukan kegiatan pelepasan KKN DR tahun 2021 pada masa pandemi bermitra dengan gugus covid-19. Kegiatan ini merujuk pada SKB 4 Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran tahun akademik 2020/2021. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri dalam Negeri membuat komitmen bersama terkait dengan persoalan proses pembelajaran dalam situasi covid,” katanya.
Rektor mengungkapkan, kesehatan dan keselamatan pendidik, tendik, siswa serta lainnya menjadi prioritas utama. Olah karena itu kuliah dilaksanakan dengan moda daring.
“Karena tidak ada yang menjamin wabah bisa hilang dari lingkungan kita, maka KKN yang juga karena sudah memasuki masanya berdasarkan kalender akademik, tidak mungkin bisa dihilangkan atau kita mundurkan. Sebab, resikonya ketika dimundurkan mahasiswa terlambat menyelesaikan studi. Padahal, kalau terlambat studi tentu akan merepotkan mahasiswa, orang tua mahasiswa, termasuk lembaga terkait akreditasi. Jadi banyak pihak yang kita selamatkan dengan adanya kegiatan KKN DR Sisdamas,” jelasnya.
Menurutnya, melalui KKN DR Sisdamas ini diharapkan dapat melahirkan terobosan baru tentang KKN yang berbasis pada kampung halaman.
“Muncul inspirasi buat saya, supaya kontrolnya bukan hanya dosen pembimbing, tapi masyarakat sekitar, tetangganya. Dan antum sebagai mahasiswanya bisa dirasakan untuk masyarakat atau tetangganya. Dugaan saya akan lebih kreatif, lebih inovatif, sebab ada cerita kalau kita kepepet kadang-kadang kreativitas itu muncul. Kalau tidak kepepet, enjoy, tidak kreatif. Mudah-mudahan hasil KKN ini memberikan manfaat dan dirasakan oleh masyarakat,” jelasnya.
Rektor menjelaskan upaya menghadapi adaptasi kebiasaan baru, harus menggunakan dua pendekatan. Pertama, secara lahir (medis) mengikuti aturan-aturan protokol Covid-19, yakni jaga jarak, bermasker, cuci tangan, dan di rumah aja.
Kedua, pendekatan batin (agama) seperti berdoa setiap pagi dan sore, dawam wudhu, jangan mendatangi tempat yang sudah terkena wabah, banyak beristighfar, dan berdoa.
“Dalam mendukung program Jabar Juara Lahir Batin, di tengah situasi seperti ini mari tingkatkan iman dan takwa kita kepada yang maha kuasa. Yakinlah jika dua pendekatan lahir batin ini kita lakukan kuasa Allah akan kita rasakan. Mahasiswa yang menjalankan KKN DR UIN harus ikut berkontribusi dan mengkampanyekan dua pendekatan lahir dan batin dalam menyikapi wabah Corona ini,” tegas Rektor.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M), Dr. Husnul Qodim, S.Ag., M.A, menjelaskan, KKN DR Sisdamas berlangsung dari tanggal 2-31 Agustus 2021 yang diikuti 5.297 mahasiswa.
Terdiri dari Fakultas Ushuluddin (FU) 506 orang, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) 1.113 orang, Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) 611 orang, Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) 859 orang, Fakultas Adab dan Humaniora ((FAH) 447 orang, Fakultas Psikologi (FPsi) 192 orang, Fakultas Sians dan Teknologi (FST) 491 orang, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) 508 orang, dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) 570 orang. “Dengan sebaran peserta sebanyak 80% Jawa Barat, 19,8% Luar Jawa Barat, 0,2% Luar Negeri,” paparnya.
Untuk KKN tahun ini, memakai model KKN DR Sisdamas. KKN yang diselenggarakan dalam semangat kampus merdeka, diwujudkan dengan pemberdayaan masyarakat melalui refleksi sosial, perencanaan, dan pelaksanaan program sesuai kompetensi peserta KKN serta dengan memanfaatkan berbagai media sosial.
“Berhubung koordinasi KKN DR Sisdamas menggunakan media online, maka pihak kampus memberikan bantuan paket kuota kepada para peserta dengan menggandeng 4 provider. Pada dasarnya, KKN DR Sisdamas ini bersifat individu agar bisa berkarya dan mengabdi secara mandiri di rumah. Hal ini menjadi kesempatan yang baik untuk mengamalkan segala ilmu, pengetahuan yang sudah didapatkan. Jadikan motivasi, berbagai ilmu dan belajar bersama di tengah masyarakat karena sebaik-baiknya manusia itu bermanfaat bagi dirinya, lingkungan sekitar,” ujarnya.
Tujuan dari KKN DR: Pertama, Program KKN dapat berjalan melalui pemberdayaan masyarakat di tengah pandemi Covid-19 yang belum berakhir, “sehingga Program perkuliahan mahasiswa tetap berjalan atau tidak terhambat,” tegasnya
Kedua, UIN SGD Bandung melalui KKN DR Sisdamas, tetap dapat berkonstribusi bagi masyarakat.
Ketiga, Melalui Mahasiswa yang KKN DR Sisdamas, “turut andil pada penanggulangan masa atau pasca Covid-19, sehingga keberadaannya dapat dirasakan oleh masyarakat yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia,” jelasnya.
Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) LP2M UIN SGD Bandung, Dr. H. Aep Kusnawan, M. Ag. menjelaskan pada KKN DR SISDAMAS ini memiliki 7 distingsi: Pertama, Semangat: KKN Merdeka
Kedua, Prinsip: Mendahulukan mencegah kemudaratan dari pada keutamaan, Mendahulukan keselamatan dari pada pengembangan kegiatan, mentaati Protokol Kesehatan, masing-masing bertanggungjawab atas keselamat diri, dan “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.”
Ketiga, Subjek Bersifat Opsional: KKN-DR Sisdamas dilakukan secara opsional. Bagi daerah zona hijau atau yang memperoleh izin dari Satgas Covid 19 di daerahnya untuk berkelompok, maka KKN DR Sisdamas dapat dilakukan secara berkelompok. Namun jika daerahnya merah apalagi hitam, atau tidak mendapat izin satgas Covid di daerahnya untuk KKN DR Sisdamas berkelompok, atau ada di wilayah yang jauh dari teman lainnya, “maka KKN DR dilaksanakan secara individu, namun tetap terkoordinasi dengan KKP secara berkelompok dan dibimbing oleh DPL secara berkelompok,” tuturnya.
Keempat, Objek Bersifat Opsional: Menggarap Lingkungan (RT/RW/Desa/Kelurahan) masing-masing, tergantung kondisi tingkat keamanan pandemic covid-19 di daerah masing-masing. Semakin berbahaya maka dianjurkan wilayah KKN DR-nya semakin sempit di lingkungan rumah masing-masing. “Untuk ukuran tingkat keamanan itu dibuktikan dengan surat keterangan/izin dari satgas covid 19 setempat, atau peserta KKNDR Sisdamas dalam kegiatannya dapat membantu dan atau bekerjasama dengan Satgas Covid-19 setempat,” ujarnya.
Kelima, Materi Opsional: Penguatan atas kesadaran dan kepedulian terhadap wabah Covid-19, relasi agama dan kesehatan (sains) dengan tepat, moderasi beragama, dan pendidikan serta dakwah keagamaan Islam, “Pokoknya bdisesuaikan kondisi lingkungan setempat serta latar belakang prodi masingmasing peserta KKN-DR,” tegasnya.
Keenam, Metode: Pemberdayaan Masyarakat, Memadukan Penelitian dan Pengabian, menggunakan 3 (tiga) bagi individu Tahapan: Refleksi Sosial, Perencanaan Partisipatif, dan Pelaksanaan-Evaluasi Program (disatukan), serta menggunakan 4 (tahapan) bagi kelompok: Refleksi Sosial, Perencanaan Partisipatif, dan Pelaksanaan dan Evaluasi Program (dipisah).
Ketujuh Media Sosial (Virtual Community) sebagai media untuk koordisasi dan bimbingan.
Para peserta KKN DR Sisdamas yang terdiri dari 5.297 itu dibagi ke pada 354 kelompok, dibimbing oleh 118 dosen pembimbing serta dikoordinir oleh 6 orang koordinator dosen pembimbing dan 6 orang tim ahli.
Untuk penjaminan mutu terdapat 5 standar yang harus dicapai; Pertama, Standar Hasil. Peserta KKN DR memiliki kemampuan untuk menerapkan, mengamalkan, dan membudayakan ilmu pengetahuan dan teknologi guna memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa di lokasi KKN.
Kedua, Standar Isi. Peserta KKN DR Sisdamas mampu melakukan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka memberdayakan masyarakat dan mengembangkan teknologi tepat guna yang dapat dimanfaatkan dalam rangka meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat;
Ketiga, Standar Proses. Mahasiswa Peserta KKN DR Sisdamas mampu merangcang kegiatan KKN DR yang terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan kegiatan.
Keempat, Standar Penilaian. Peserta KKN DR dalam melakukan proses dan hasil KKN DR Sisdamas penilaianya mengacu kepada tingkat kepuasan masyarakat, terjadinya perubahan sikap, pengetahuan, dan keterampilan pada masyarakat sesuai dengan sasaran program; dapat dimanfaatkannya ilmu pengetahuan dan teknologi di masyarakat secara berkelanjutan;
Kelima, Standar Pelaksana. Peserta KKN DR mampu melaksanakan metode pemberdayaan dalam kegiatan KKN DR.