Sorotbandung.com
Prof Nina Nurmila, PhD, merupakan salah satu dari 13 kandidat Rektor UIN SGD Bandung. Ia adalah lulusan terbaik dari IAIN SGD Bandung: lulus tepat waktu dengan IPK tertinggi dari Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah pada tahun 1992.
Setamat S1, melalui Program Pembibitan Calon Dosen di Departemen Agama, Nina berhasil mendapatkan beasiswa untuk S2, lalu S3 di Australia. Setamat S3, Nina masih melakukan postdoctoral research dan bahkan mengajar di beberapa universitas di luar negeri, baik Australia, Eropa maupun Amerika.
Dengan pengalaman publikasi, mengajar dan postdoctoral fellowshipnya di dunia internasional, Nina yakin bahwa banyak potensi yang ada di UIN SGD Bandung untuk siap go international!
Saat ini UIN SGD Bandung sudah menginjak usia 55 tahun, dan berkat kepemimpinan para Rektor di masa sebelumnya, UIN SGD banyak mendapat rekognisi nasional. Sekarang sudah waktunya UIN SGD itu go international.
Selama 55 tahun juga UIN SGD Bandung hanya dipimpin oleh Rektor laki-laki. Sudah waktunya memberi kesempatan memimpin kepada perempuan. Jumlah dosen perempuan semakin bertambah dan pendidikan mereka sudah banyak yang doktor bahkan profesor. Secara perlahan para perempuan dapat menduduki jabatan Ketua Prodi/Jurusan, lalu Wakil Dekan, Dekan dan sampai Wakil Rektor. Sudah waktunya, perempuan berkesempatan menjadi Rektor.
Dalam budaya Sunda, perempuan sering kali digambarkan sebagai pondok lengkah. Saya mendobrak stereotype (label negatif) ini dengan melanjutkan studi S2, S3, dan postdoctoral research & teaching ke luar negeri, hal yang tidak dilakukan oleh kebanyakan para calon rektor lainnya, yang berjenis kelamin laki-laki sekalipun.