Sorotbandung.com
Jelang Conference Articles of Takhrij Al-Hadith (CATAH) yang akan berlangsung pada hari Selasa, 27 Desember 2022 di Aula Lecture Hall (LH) UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Sebanyak 18 mahasiswa Jurusan Ilmu Al-Quran dan Tafsir (IAT) Fakultas Ushuluddin (FU) semester 3 Kelas B melingkar tengah berdiskusi asyik mempersiapkan CATAH dipandu oleh Steering Committee, Iqrimatunnaya di Aula LH, Rabu (21/12/2022).
Iqrima, panggilan akrabnya menjelaskan Conference Articles of Takhrij Al-Hadith (CATAH) mengangkat tema Take a Steps of Create by Writing Articles
Ihwal latar belakang konferensi ini berasal dari Mata Kuliah Takhrij Hadis yang diampu oleh Dekan Fakultas Ushuluddin (FU), Dr. Wahyudin Darmalaksana, M.Ag. Dekan dibantu oleh Fitriani pengelola Kelas Menulis dan manager Journal of Takhrij Al-Hadis. “Nah dalam Matkul Takhrij ini menggunakan proses belajar menulis artikel. Jadi materi Takhrij dapet, prakteknya juga ada Pa. Setelah semua anak sudah menyelesaikan papernya. Maka kita membuat kepanitian untuk mengadakan konferensi ini. Dengan harapan kita juga tahu tahapan apa yang harus dilakukan setelah menulis paper sampai submit ke jurnal. Dan tidak lupa mendapatkan pengalaman baru pak. Karena di SMA belum pernah melaksanakan Konferensi,” tegasnya.
Ada 43 paper yang akan dipresentasikan dengan menghadirkan Juri Pimpinan Fakultas Ushuluddin (FU), Ketua dan Sekretaris Jurusan IAT, Ketua Laboratorium, Dosen di lingkungan UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Dekan Fakultas Ushuluddin (FU), Dr. Wahyudin Darmalaksana, M.Ag., terus mendorong ikhtiar meningkatkan publikasi ilmiah yang dilakukan oleh mahasiswa IAT semester 3 Kelas B ini, “Keren, mahasiswa itu hebat dan luar biasa dalam penulisan akademik dan publikasi ilmiah,” paparnya.
Hadirnya, Kelas Menulis menjadi semacam laboratorium pengembangan keterampilan mahasiswa dalam penulisan akademik (academic writing). Dari situ hal yang menyangkut kegagalan dan prestasi mahasiswa dicatat. Kegagalan akan menjadi pelajaran Kelas Menulis untuk meminimalisirnya. Juga prestasi mahasiswa juga menjadi catatan sebagai capaian pengalaman terbaik (best practice).
“Harapan untuk berbagi pengalaman terutama yang menjadi motivasi menulis, mempublikasikan hasil penelitian, baik pada jurnal, prosiding, konferensi,” pungkasnya.